Diabetes mellitus, atau yang lebih dikenal sebagai diabetes, merupakan salah satu penyakit kronis yang paling umum di seluruh dunia. Menurut World Health Organization (WHO), jumlah penderita diabetes meningkat dari 108 juta pada tahun 1980 menjadi 537 juta pada tahun 2021 dan diperkirakan akan terus bertambah di masa mendatang. Namun, yang sering diabaikan oleh banyak orang bukan hanya penyakitnya itu sendiri, tetapi juga komplikasi yang dapat ditimbulkannya. Komplikasi ini dapat menyerang berbagai organ vital tubuh mulai dari mata, ginjal, saraf, hingga jantung dan dapat sangat mempengaruhi kualitas hidup penderitanya.
Apa Itu Komplikasi Diabetes?
Komplikasi diabetes adalah kerusakan jangka panjang pada organ dan sistem tubuh yang disebabkan oleh tingginya kadar gula darah (glukosa) yang tidak terkontrol. Ketika kadar gula darah tetap tinggi dalam waktu lama, pembuluh darah dan saraf akan mengalami kerusakan, sehingga mempengaruhi fungsi organ yang dilayaninya.
Komplikasi diabetes terbagi menjadi dua jenis utama:
- Komplikasi mikroangiopati, yang melibatkan kerusakan pada pembuluh darah kecil, seperti di mata (retinopati), ginjal (nefropati), dan saraf (neuropati).
- Komplikasi makroangiopati, yang melibatkan kerusakan pada pembuluh darah besar, seperti penyakit jantung koroner dan stroke.
Mari kita bahas lebih rinci beberapa komplikasi paling umum dan serius dari diabetes.
1. Retinopati Diabetik: Mengintai Penglihatan
Salah satu komplikasi paling umum dari diabetes adalah retinopati diabetik, yaitu kerusakan pada pembuluh darah kecil di retina mata. Retina adalah bagian mata yang menangkap cahaya dan mengirimkan sinyal ke otak untuk memproses gambar.
Pada tahap awal, retinopati diabetik sering tidak menunjukkan gejala. Namun, seiring waktu, penderita bisa mengalami:
- Penglihatan kabur
- Penglihatan terganggu pada malam hari
- Bintik-bintik gelap atau “floaters”
- Kehilangan penglihatan secara bertahap
Menurut American Diabetes Association (ADA), sekitar 1 dari 3 penderita diabetes di atas usia 40 tahun mengalami retinopati diabetik. Jika tidak ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kebutaan permanen.
Pencegahan:
- Mengontrol gula darah
- Pemeriksaan mata secara rutin (minimal setahun sekali)
- Mengelola tekanan darah dan kolesterol
2. Nefropati Diabetik: Ketika Ginjal Tak Lagi Menyaring
Ginjal memiliki fungsi vital untuk menyaring limbah dari darah. Namun, kadar gula darah yang tinggi dapat merusak jutaan unit penyaring kecil di ginjal yang disebut nefron.
Nefropati diabetik adalah penyebab utama penyakit ginjal kronis dan gagal ginjal stadium akhir di banyak negara, termasuk Indonesia.
Gejalanya antara lain:
- Pembengkakan di tangan, kaki, atau wajah
- Tekanan darah meningkat
- Kelelahan
- Proteinuria (protein dalam urin)
Menurut National Kidney Foundation, sekitar 20-40% penderita diabetes mengalami nefropati diabetik.
Pencegahan:
- Menjaga kadar gula darah dalam kisaran normal
- Diet rendah garam dan protein
- Tidak merokok
- Memeriksakan fungsi ginjal secara berkala (tes kreatinin dan urin)
3. Neuropati Diabetik: Saraf yang Melemah Diam-Diam
Neuropati diabetik adalah kerusakan saraf akibat diabetes yang tidak terkontrol. Kondisi ini bisa menyebabkan rasa nyeri, kesemutan, atau mati rasa, terutama di kaki dan tangan.
Jenis neuropati yang paling umum adalah neuropati perifer, yang menyerang bagian tubuh paling ujung. Gejalanya bisa sangat mengganggu aktivitas sehari-hari dan meningkatkan risiko luka dan infeksi, bahkan amputasi.
Selain itu, ada neuropati otonom, yang memengaruhi fungsi organ dalam seperti jantung, saluran pencernaan, dan kandung kemih. Gejalanya bisa berupa:
- Gangguan pencernaan
- Gangguan irama jantung
- Disfungsi seksual
- Masalah kandung kemih
Pencegahan:
- Mengontrol kadar gula darah dengan ketat
- Aktivitas fisik secara teratur
- Pemeriksaan kaki secara rutin
- Menghindari alkohol dan rokok
4. Penyakit Jantung dan Stroke: Ancaman Diam-diam
Penderita diabetes memiliki risiko dua hingga empat kali lebih tinggi untuk mengalami penyakit jantung dan stroke dibandingkan orang tanpa diabetes. Hal ini disebabkan oleh kerusakan pada pembuluh darah besar (makroangiopati), penumpukan plak, dan penggumpalan darah.
Gejala serangan jantung dan stroke kadang berbeda pada penderita diabetes. Beberapa bahkan tidak merasakan nyeri dada saat serangan jantung terjadi karena kerusakan saraf yang memengaruhi sensasi nyeri.
Pencegahan:
- Menurunkan tekanan darah dan kolesterol
- Berhenti merokok
- Mengelola stres
- Diet sehat dan olahraga
5. Infeksi dan Luka yang Tak Kunjung Sembuh
Diabetes juga memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan kemampuan tubuh untuk menyembuhkan luka. Kadar gula darah tinggi dapat memperlambat penyembuhan luka dan meningkatkan risiko infeksi.
Infeksi paling umum terjadi di kaki, yang sering disebut sebagai kaki diabetik. Luka kecil bisa berkembang menjadi ulkus, infeksi tulang, hingga amputasi jika tidak ditangani segera.
Pencegahan:
- Periksa kaki setiap hari
- Gunakan alas kaki yang nyaman dan bersih
- Segera obati luka kecil
- Rutin kontrol ke dokter
Mengapa Komplikasi Ini Terjadi?
Penyebab utama dari komplikasi diabetes adalah hiperglikemia kronis, yaitu kadar gula darah tinggi yang terjadi dalam jangka waktu lama. Hiperglikemia merusak endotel (lapisan dalam pembuluh darah), mempercepat proses peradangan, dan meningkatkan pembentukan radikal bebas yang merusak jaringan tubuh.
Selain itu, faktor risiko seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, merokok, dan gaya hidup tidak sehat memperburuk kerusakan organ akibat diabetes.
Mencegah Lebih Baik Daripada Mengobati
Kabar baiknya, sebagian besar komplikasi diabetes dapat dicegah atau diperlambat dengan pengelolaan diabetes yang baik. Kunci utamanya adalah:
- Mengontrol kadar gula darah (HbA1c < 7%)
- Pola makan sehat dan seimbang
- Olahraga rutin, minimal 150 menit per minggu
- Pemeriksaan kesehatan berkala
- Menghindari rokok dan alkohol
Diabetes bukanlah akhir dari segalanya, tetapi pengabaian terhadap pengelolaannya bisa menjadi awal dari berbagai komplikasi yang berbahaya. Mulai dari kebutaan, gagal ginjal, gangguan saraf, penyakit jantung, hingga amputasi—semua bisa terjadi jika kita tidak menjaga gula darah dan gaya hidup.
Dengan kesadaran, edukasi, dan tindakan sejak dini, kita bisa menangkal komplikasi diabetes yang mengintai—dari mata hingga ginjal.
Daftar Pustaka:
- World Health Organization. (2021). Diabetes Fact Sheet. Retrieved from: https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diabetes
- American Diabetes Association. (2023). Standards of Medical Care in Diabetes—2023. Diabetes Care, 46(Supplement 1).
- National Kidney Foundation. (2022). Diabetes and Kidney Disease. Retrieved from: https://www.kidney.org/atoz/content/diabetes
- Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (2022). Diabetes and Your Heart. Retrieved from: https://www.cdc.gov/diabetes/library/features/diabetes-and-heart.html
- International Diabetes Federation (IDF). (2021). IDF Diabetes Atlas, 10th edition.